Kamis, 11 Agustus 2011

MEMBANGUN MEZBAH KEHADIRAN TUHAN DIALAM KELUARGA


Tuhan ingin bersekutu dengan umat-Nya, bergaul dekat dengan umat-Nya. Dia ingin hadir ditengah-tengah kita dan menyatakan realita kehadiran-Nya.Sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, disitu Aku ada ditengah-tengah mereka. Matius 18:20
Institusi yang paling kecil, yang mana melaluinya, Allah ingin bersekutu dibumi, adalah keluarga. Paulus telah mendapatkan pewahyuan tentang institusi ini dimana suami harus mengasihi istri sama seperti Yesus mengasihi jemaat dan sebaliknya istri harus tunduk kepada suami sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus. Sehingga apa yang diajarkan oleh Paulus di Efesus tentang suami istri bukan sekedar bicara soal urusan rumah tangga dimana ada suami, istri dan anak tetapi lebih tinggi dari hal itu yaitu hubungan Kristus dengan jemaat.
Rahasia ini besar tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. Efesus 5:32.
Untuk menggambarkan hubungan Yesus dengan jemaat agar dipahami oleh manusia maka Tuhan menjelaskannya melalui hubungan antara suami dan istri didalam Tuhan. Agar kita memahami betul dan mengalami hubungan yang benar dan yang diinginkan oleh Tuhan tentang hubungan antara kita dengan Tuhan maka Tuhan ingin kita memahami hubungan antara suami dan istri dalam keluarga. Bahkan menikmati dan mengalami hubungan pilar kehadiran Tuhan (persekutuan) didalam keluarga kita.
Beberapa hal yang harus kita perhatikan untuk kita memulainya dan terus menerus secara konsisten melakukannya agar realita kehadiran Tuhan semakin nyata dalam rumah tangga kita, bahkan ada banyak orang disekitar kita merasakan kehadiran Tuhan melalui pilar kehadiran Tuhan (persekutuan) dalam keluarga kita.
Setiap anggota keluarga punya komitmen yang sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan. Seperti apa yang diucapkan oleh Yosua dalam Yosua 24:15. Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah hari ini kepada siapa kamu akan beribadah, allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah diseberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi  rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan.     
Bahkan bukan hanya sungguh-sungguh tetapi konsisten untuk beribadah kepada Tuhan apapun tantangan, halangan serta kendala-kendalanya.     
Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: ”Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu.  Yosua 24:19       Jadi kita harus sungguh-sungguh beribadah untuk membangun persekutuan dalam keluarga kita dan konsisten sekalipun ada tantangan atau kendala, sampai kita melihat kehadiran-Nya dalam rumah tangga  kita.
Setiap anggota keluarga menjauhkan diri dari segala bentuk dosa yang membuat awan kemuliaan Tuhan meninggalkan keluarga kita.     
Suami mengasihi istri, istri tunduk kepada suami, anak-anak menghormati dan mematuhi orang tua. Tidak sedikitpun menyimpan dosa satu dengan yang lain, rasa terluka, kecewa, kebencian, kegelapan satu dengan yang lain dalam keluarga, bahkan tidak menyimpan illah-illah lain yang membuat peranan Tuhan menjadi tergantikan misal uang, harta, dll, bahkan manusia.     
Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah diseberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada Tuhan. Yosua 24:14.     
Utamakanlah Tuhan dan rencana-Nya, tidak ada illah lain, dan lakukanlah dengan konsisten, maka kita akan melihat Roh Kudus bergerak dalam keluarga kita.
Pastikan bahwa Tuhan yang membangun rumah tangga saudara dan mulailah dengan berdoa bersama-sama dalam keluarga sampai kehadiran Tuhan nyata dalam rumah tangga kita.     
Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Mazmur 127:1     
Sejak awal kehadiran rumah tangga kita dimuka bumi, kita yakin bahwa itu adalah kehendak dan rencana Tuhan. Suami, istri dan anak-anak ada dalam rumah tangga adalah keluarga yang dibangun oleh Tuhan. Dari keyakinan inilah kita bangun kehadiran Tuhan (persekutuan) dan mari kita mulai dengan doa bersama-sama dalam keluarga kita, sampai kita melihat kehadiran Tuhan nyata atas rumah tangga kita.     
 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, disitu Aku ada ditengah-tenegah mereka. Matius 18:19-20 .
Ambillah waktu dan berkumpullah suami, istri dan anak-anak, kemudian mulailah berdoa bersama-sama  untuk bangun pilar kehadiran Tuhan. Rasakanlah kehadiran-Nya dalam rumah tangga saudara. Perkatakanlah Firman Tuhan, biarkan firman-Nya yang menguasai setiap anggota keluarga kita. Lakukanlah dengan konsisten sampai kehadiran Tuhan semakin nyata, sehingga banyak anggota keluarga besar dan tetangga kita juga turut merasakan berkat kehadiran Tuhan melalui persekutuan keluarga yang kita bangun.
Saya rindu seluruh jemaat di Gereja Kristen Kemah Daud Bandung Pusat ini turut ambil bagian dalam membangun pilar kehadiran Tuhan (persekutuan) dalam rumah tangga kita masing-masing sampai kehendak Tuhan atas keluarga kita yang sudah Tuhan putuskan di sorga diwujudkan di muka bumi.

Minggu, 06 Maret 2011

3 CARA MENERIMA MUJIZAT

Sebagai umat Tuhan kita harus mengerti prinsip yang Tuhan ajarkan kepada kita.  Jalannya Tuhan tidakbisa dibatasi dengan akal dan logika kita. Logika menyatakan bahwa 2 ditambah 2 sama dengan empat tetapi justru Tuhan mengadakan mujizat dengan memberi makan 5000 orang hanya dengan 5 buah roti dan 2 ekor ikan , bahkan masih sisa sebanyak  12 bakul

Yohanes 6 : 1 - 14
6:1 Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias.
6:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.
6:3 Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.
6:4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
6:5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?"
6:6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.
6:7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."
6:8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:
6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
6:10 Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
6:11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
6:12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."
6:13 Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
6:14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."


Mari kita melihat bagaiman caranya agar mujizat dapat terjadi dalam kehidupan kita :

1. Mengucap syukur dengan apa yang kita miliki .

Yohanes 6:11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.

Tuhan sendiri mengucap syukur atas apa yang ada pada saat itu .  Dia tidak melihat keterbatasan yang mereka miliki saat itu. Mereka membutuhkan jauh lebih banyak di banding hanya 5 roti dan 2 ikan . Tetapi Dia Allah yang Maha Kuasa . Dia sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada . Apapun yang kita miliki saat ini biarlah kita mengucap syukur didalamnya. Mungkin penghasilan kita tidak seberapa. Jangan seperti murid Yesus yang mengatakan

2. Belajar memberi

Yohanes 6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"

Lukas 6 : 38 “ Berilah maka kamu akan diberi ….”

Prinsip memberi harus kita terapkan dalam kehidupan kita . Jika kita rindu diberkati oleh Tuhan , kita harus belajar untuk memberi . Firman Tuhan jelas mengatakan ketika kita belajar untuk memberi , maka disaat itu itulah kita akan menerima berkat dari Tuhan
Belajar seperti anak kecil dia memberi didalam kekurangan dimana dia memberikan bekal dia semuanya tanpa dia berpikir bagaimana kalau dia lapar dan bagaimana dia akan makan tetapi anak lebih memilih taat kepada firman Tuhan maka dia menerima mujizat dimana dia mendapatkan 12 bakul.
Belajar menyisihkan sedikit dari apa yang kita miliki. Walaupun keuangan kita mungkin sudah tidak mungkin lagi untuk memberi , kita tetap harus belajar untuk memberi . Orang yang banyak memberi akan banyak menerima pemberian dari Tuhan . Tuhan tidak akan berhutang kepada umatNya . dia akan semakin memberkati kehidupan kita , ketika kita belajar untuk memberi.

3. Memberi dengan sukacita
Anak kecil ini memberi dengan sukacita maka dia menerima mujizat tapi jangan seperti murid Yesus  yang mengeluh ketika Tuhan menyuruh untuk memberi makan 5000 orang ini dengan memberikan berbagai alasan


Yohanes 6:7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."

Banyak kita tidak mengalami mujizat Tuhan karena kita memberi dengan terpaksa dan sambil mengeluh , tapi kalau kita memberi dengan sukacita maka kita akan mengalami mujizat Tuhan .

II Kor 9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
II Kor 9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.






video khotbah